Relawan TIK Indonesia bersama stakeholder lainnya, seperti Kementrian Komunikasi dan Informatika, Siber Kreasi dan ICT Watch sukses menggelar Training of Trainer yang diikuti sedikitnya 93 Guru BP dan Guru TIK dari sekitar 70 SMK di Jawa Tengah dan Jawa Barat pada 11 – 12 Juli di Depok, Jawa Barat.
Kabid Kemitraan Relawan TIK Indonesia, Hani Purnawanti menyebutkan kegiatan ini sebagai usaha Relawan TIK untuk terus mengawal Literasi Digital secara menyeluruh masuk ke dunia pendidikan. Hani menambahkan, pelajar khususnya tingkat SMA adalah wilayah strategis untuk mensosialisasikan Literasi Digital.
“Pemahaman mendalam mengenai data privasi, cyber bullying, hoax dan menjadikan pelajar sebagai kreator konten positif di internet dapat dimulai dari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, oleh karenanya pihak sekolah melalui guru dibekali pemahaman tentang Literasi Digital,” kata Hani.

Salah satu peserta TOT, Endang Setiawati dari SMKN 1 Mundu Cirebon menilai, kegiatan TOT Literasi Digital sangat membantu para guru untuk dapat menerapkannya di sekolah masing – masing melalui MPLS.
“Bukan itu saja, bahkan kami para guru pun masih suka sulit mengidentifikasi hoaks, sehingga materi seperti ini penting bagi kami, para pendidik,” tegas Endang, sebagaimana dikutip dari banyumurti.my.id
Masih dari sumber yang sama, Slamet Santoso selaku Plt Direktorat Pemberdayaan Informatika menegaskan pentingnya peran guru dalam edukasi Literasi Digital di Sekolah.
“Para Guru dapat memberikan imunisasi sejak awal, begitu anak didik masuk dengan memberikan edukasi Literasi Digital dikegiatan MPLS,” ujarnya.