Relawantik.or.id – Guna meningkatkan pemahaman akan dunia Jurnalistik dan peningkatan kualitas pengelolaan informasi dan komunikasi, Relawan TIK Indonesia melalui bidang Komunikasi Publik menggelar Lokarya Komunikasi Publik dengan tema membingkai “membingkai cerita jadi berita” Minggu (14/02/2021).
Kegiatan yang digelar secara daring tersebut, menghadirkan dua pemeteri yaitu Muhammad Arifin dan Adi Khairi, yang di pandu oleh moderator Mohabatis Shoba.
Pada kesempatan pertama, Muhammad Arifin menjelaskan tentang kriteria dasar dalam penulisan berita. Menurutnya jika kriteria tersebut dapat dipenuhi maka sebuah Cerita menjadi layak diberitakan.
“Berita tersebut memiliki nilai berita (news value), memiliki efek beritanya, aktual, memiliki nilai ketokohan, konflik, human interest, kedekatan peristiwa, angel yang tepat dan sebagainya,” jelasnya, Arifin yang juga merupakan Koordinator bidang Komunikasi Publik.
Ia melanjutkan jika suatu peristiwa telah memuat satu atau lebih kriteria di atas maka hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara penulisannya. Standar penulisan yang biasanya digunakan, sebutnya, adalah anatomi piramida terbalik.
“Dimulai dari yang paling atas adalah teras berita, badan berita dan ekor berita. Teras berita/ lead merupakan alinea pembuka yang berisi pokok pikiran berita atau poin penting dari berita. Lead membantu Kita menentukan judul dari berita itu,” terangnya.
Sementara itu Adi Khairi, yang mendapat kesempaten selanjut menuturkan , seiring semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi, penting untuk mengemas sebuat kegiatan relawan tik secara cepat dan akurat kepada publik berdasarkan standar jurnalistik yang baik.
“Di era digitalisasi seperti saat ini, kecepatan pemberitaan menjadi salah satu hal yang utama, namun harus tetap mengedepankan kualitas informasi termasuk sisi akurasi,” kata Adi.
Adi Khairi dalam kesempatannya memaparkan sejumlah hal dasar yang wajib dikuasai untuk melakukan kerja-kerja reportase (mengumpulkan bahan dan menuliskannya).
“Issu yang sedang booming di masyarakat juga bisa dijadikan sebagai topik berita yang menarik. Sementara, berita yang berimbang harus menghadirkan informasi dari pihak yang terlibat dalam peristiwa yang diberitakan,” paparnya.
Ia juga mengatakan, kepercayaan publik terhadap media cenderung sangat tinggi, karenanya Relawan TIK harus memberikan informasi yang dapat dipercaya oleh publik.
“Penting bagi Relawan untuk mampu menjawab tantangan kedepannya untuk terus berinovasi dan meningkatkan ketertarikan publik terhadap berita dan perkembangan kinerja Lembaga Relawan TIK ,” pungkasnya.
Mantapp, terus semangat
#BanggaJadiRelawanTIK